Laman

Rabu, 14 Oktober 2015

DYAH AYU RETNA KEDATON (Putri Brawijaya V) atau R.Aj. RETNO DOEMILAH dan Situs umbul KENDAT (Pengging Boyolali)


DYAH AYU RETNA KEDATON (Putri Brawijaya V) atau R.Aj. RETNO DOEMILAH

Dalam Pelarian dari MAJAPAHIT salah satu putri Brawijaya V DYAH AYU RETNA KEDATON ikut ngenger atau berdiam dengan Salah satu putri Brawijaya V yaitu : Putri Ratna Pambayun, menikah dengan Prabu Srimakurung Handayaningrat (Raja Kerajaan Pengging).

lokasi keraton Pengging berada diantara makam Bodean dan umbul Kendat seperti yang disebut sebut pada Babad Jaka Tingkir bahwa makam adik ratu Pembayun isteri raja Pengging Handayaningrat yang bernama ratu Masrara atau rara Kendat dimakamkan berada sebelah timur kedaton Pengging ( Moelyono Sastronaryatmo : 1981 ) Nama Pengging itu sendiri disebutkan dalam kitab Negara Kretagama pada Pupuh XVII bait 10. Dilokalisir dikawasan sebelah barat delta Brantas yaitu daerah hulu bengawan Solo (Abdul Choliq Nawawi : 1990 ).
Berdasarkan keyakinan masyarakat, kerajaan Pengging ini dibangun oleh Prabu Aji Pamasa atau Kusumowicitro dari Kediri pada tahun 901 Caka sekitar tahun 979 Masehi ( Andjar Any : 1979)

DYAH AYU RETNA KEDATON - muksa di Umbul Kendat Pengging
dan beliau mempunyai kesaktian bisa berbicara dengan tumbuh-tumbuhan dan alam
Cerita lain : Sangat direkomendasikan 
Legenda Misteri Puteri Gunung Ledang (Putri Yang Mengasingkan diri di Gunung Terjauh dari Kerajaan Majapahit) Puteri Gunung Ledang ((R.Aj. RETNO DOEMILAH))

SITUS HINDU PENINGALAN MAJAPAHIT 
DI KABUPATEN BOYOLALI

Mata air (bs.jawa : umbul) KENDAT terletak di desa Plumputan Kecamatan Pengging Kabupaten Boyolali merupakan salah satu situs Hindu peninggalan Majapahit yang belum banyak diketahui oleh masyarakat, khususnya umat Hindu.

Nama Kendat sendiri yang dalam bahasa jawa berarti “bunuh diri” dikaitkan dengan tekad salah seorang putri raja Majapahit terakhir yaitu Kertabumi/ Brawijaya ke V (1453-1478) dalam mempertahankan keyakinannya/kepercayaan sehubungan dengan telah runtuhnya kerajaan Majapahit oleh kerajaan Demak pimpinan Bukan pimpinanan Raden Patah tetapi generasi Brawijaya V ayah dari Jin Bun atau Raden patah
yaitu Rezim Pangeran Udara dan Giriwardhana.

Nama putri tersebut adalah DYAH AYU RETNA KEDATON, yang merupakan putri ke 42, lari dari kerajaan Majapahit di Trowulan Mojokerto ke Pengging dimana kakak iparnya yang menjadi Adipati Pengging untuk meminta perlindungan, namun setelah tahu kakak iparnya, Adipati Sri Makurung Prabu Handaningrat melakukan pamoksan bersama istri dan seorang anaknya serta seluruh abdi sekaligus keraton/kerajaannya, sang putripun dengan kesaktiannya melaksanakan hal yang sama diusianya yang masih remaja (+ 13-18 tahun).

Tempat moksanya ditandai oleh para abdi yang mengijkutinya dengan sebuah batu hitam dan diikuti dengan kemunculan mata air (umbul) yang oleh masyarakat setempat dinamakan “Umbul Kendat”.

Umbul kendat sendiri terbagi 2 walau satu tempat yaitu : 

  1. Umbul keroncong karena bunyi airnya bila didengarkan dengan seksama mirip irama keroncong dan 
  2. Umbul dandang/ penguripan yang dipercaya membuat panjang umur, awet muda, murah sandang pangan, cepat naik pangkat, menyembuhkan penyakit,  membuang kesialan, dll.

Masyarakat setempat melaksanakan Ritual Kungkum pada hari-hari tertentu, biasanya hari Jumat Paing yang juga sering disebut “Paingan”.

6 komentar:

  1. terimakasih informasinya sangat berharga.

    BalasHapus
  2. makasih infonya,,semalem habis sowan sareanipun ten umbul kendat,,

    BalasHapus
  3. Terima kasih ada pelestarian peninggalan leluhur.
    Bapak kandung saya asli orang dusun surabayan sebelah timur umbul kendat.

    BalasHapus
  4. Terima kasih infonya...koreksi nama kampungnya Plumbungan.....

    BalasHapus
  5. Terima kasih informasinya sangat bermanfaat sekaligus meluruskan kesalah pahaman sejarah yang berkembang di masyarakat.

    BalasHapus
  6. terimakasih. blog anda sangat menjawab pertanyaan saya. dulu waktu smp saya pernah mimpi tentang perempuan ini. dimimpi dia memakai baju merah jambu dan sering berkelana, dimimpi ada orang yang memanggil dia rara. di mimpi dia juga hidup di jaman brawijaya 5. saya pikir brawijaya 5 itu dari kerajaan budha sriwijaya tapi di mimpi menurut saya seperti bangunan orang hindu padahal saya ga tau bangunan'' masa lampau. hal itu selalu mengganggu saya. hingga pada tahun kemarin saya sudah kuliah saya iseng'' cari nama anaknya brawijaya 5 satu persatu hingga akhirnya saya sampai disini. terimakasih

    BalasHapus

SEMANGAT PAGI....SUKSES Untuk SEMUA
JIKA ANDA PIKIR BISA PASTI BISA..!
Maaf apabila dalam pengambilan GAMBAR dirasa VULGAR
(Gambaran ini Hanyalah FAKTA sesuai dengan ASLINYA)
dan TIDAK Mutlak untuk diperdebatkan......................!!!
AKU CINTA NUSANTARAKU