Laman

Rabu, 19 Februari 2014

MASJID (TIBAN ) AL MUHAJIRIN KULON PROGO

Tapak Jejak Walisongo "Pangeran Diponegoro"   

MASJID (TIBAN ) AL MUHAJIRIN KULON PROGO

MASJID (TIBAN ) AL MUHAJIRIN 
DUSUN VI TAYUBAN PANJATAN KULON PROGO
Di dusun gentan desa tayuban terdapat masjid yang cukup unik karena ceritanya yang sangat menarik dan tidak masuk akal, Al Muhajirin nama masjid itu, kenapa di beri nama Al Muhajirin? dan bagaimana ceritanya? 
Dari cerita turun temurun yang di ceritakan masyarakat sekitar bahwa masjid itu terkenal dengan masjid tiban, masjid tiban artinya masjid yang tiba tiba ada dengan sendirinya. Dulu di dusun gentan masih berupa hutan, di sekitar situ ada orang pencari kayu bakar untuk memasak dan mencarilah ia kayu bakar di tengah pepohonan tiba tiba tanpa tak sengaja orang tersebut menemukan soko papat dan mustoko sebuah masjid kabar tersebut membuat warga sekitar penasaran dengan di temukanya soko dan mustoko itu, mereka saling berembuk dan agar dapat di gunakan untuk beribadah maka masjid itupun di bangun layaknya masjid pada umumnya. 

Tentang asal muasal darimana soko papat dan mustoko itu setelah beberapa waktu dapat di ketahui bahwa soko bakal masjid itu berasal dari dusun soko penganti di desa tayuban juga yang jaraknya cukup jauh sekitar 2 kilometer dari masjid tiban tersebut entah bagaimana soko papat dan mustoko itu dapat berpindah sendiri ke dusun gentan tidak ada yang tahu sampai sekarang, yang jelas percaya tidak percaya soko dan mustoko itu di pindah secara ghoib tanpa ada orang yang tahu. 

Konon katanya sebab kenapa masjid yang dulunya ada di dusun soko penganti bisa pindah ke gentan di karenakan waktu di bangun masjid di soko penganti itu sepi jamaah, soko penganti artinya dalam bahasa indonesia yaitu mananti nanti (menanti datangnya jamaah untuk ibadah) sehingga pindah dengan sendirinya. Adapun peninggalan yang masih tersisa di masjid tiban berupa soko papat yang masih berdiri kokoh, mustoko, dan sebuah bedug yang umurnya kurang lebih 200 tahun. 
Pada waktu perang diponegoro kurang lebih tahun 1825 masjid tersebut pernah di gunakan beliau Pangeran Diponegoro untuk transit dan menyusun strategi bersama pasukannya ini terbukti bahwa paman Pangeran Diponegoro yang bernama Pangeran Sumo Negoro juga di makamkan di lokasi dekat masjid tiban tersebut. 

Selain itu terdapat makam tua menurut warga sekitar mempercayai bahwa makam tersebut makam seorang bupati ponorogo pada zamanya beserta istrinya yaitu Bupati Seco Negoro di komplek makam masjid, makam dalang kondang dari toyan Ki Hadi Sugito juga di makamkan di situ. 

Dan kenapa masjid itu di namakan masjid Muhajirin? Muhajirin dari bahasa Arab hajara berarti hijrah atau pindah, dengan alasan masjid itu pindah dengan sendirinya dari soko pengati ke gentan. 

semoga bermanfaat, …

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SEMANGAT PAGI....SUKSES Untuk SEMUA
JIKA ANDA PIKIR BISA PASTI BISA..!
Maaf apabila dalam pengambilan GAMBAR dirasa VULGAR
(Gambaran ini Hanyalah FAKTA sesuai dengan ASLINYA)
dan TIDAK Mutlak untuk diperdebatkan......................!!!
AKU CINTA NUSANTARAKU