Laman

Minggu, 16 Februari 2014

Legenda Goa Surocolo (Gua Sunan Mas) Tempat Persembunyian Sekaligus Pertapaan Amangkurat Mas
















Goa sunan mas 

Legenda Goa Surocolo (Gua Sunan Mas) Tempat Persembunyian Sekaligus Pertapaan Amangkurat Mas

Goa Surocolo ini terletak di dusun Poyahan, kelurahan seloharjo, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Terletak kira-kira 20 kilometer dari pusat kota Yogyakarta. Goa ini disebut juga Gua Sunan Mas dikarenakan tempat ini dipergunakan sebagai tempat persembunyian Sunan Amangkurat III atau Sunan Amangkurat Mas sewaktu berkonfrontasi dengan pihak Belanda. Gua Surocolo berada di sebuah tebing pegunungan di dekat pemukiman desa poyahan.
Lokasi : Dusun Poyahan, Kelurahan seloharjo, Pundong, Bantul, Yogyakarta
Lihat Goa Surocolo di peta yang lebih besar
Gua Surocolo mempunyai kedalaman sekitar 6-7 meter dengan mulut goa berukuran 1,5 m x 1 m. Dengan ketinggian langit langit gua tertinggi sekitar 7 meter. Selain Gua Surocolo disekitar nya juga ditemukan 3 buah gua lain yakni gua kendhil, gua kenek, dan gua tawas.
Masih disekitar gua juga ditemukan beberapa Arca Mahakal, Jaladwara, batu batu candi dan prasasti. Dilihat dari keberadaan arca tersebut di duga kuat merupakan peninggalan masa hindu yang berlanjut sampai islam. Didalam gua itu sendiri dahulu terdapat sebuah prasasti yang berisi kronogram yang berbunyi Krtining Pannembah Winayang hing ratu – 1624 yang keberadaanya sekarang telah dibawa ke Museum Jakarta. Sedangkan didepan gua juga terdapat prasasti yang yang terbuat dari batu andhesit dengan ukuran 51 x 24,5 x 12 cm. 

Walau kondisinya sudah terbelah namun masih sangat jelas gambar wayang Bhatra Gana dengan belali mengangkat kedua belah tanganya mendukung wadah yang berisikan air. Pada tahun 1976 ditemukan juga arca perunggu yang saat ini disimpan di BP3 Yogyakarta.

Keletakan : 
Dusun Poyahan, Kalurahan Seloharjo, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul, Propinsi daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk menuju lokasi ini dapat ditempuh melalui Jalan Parangtritis. Jika ditempuh dari arah Yogyakarta, maka setelah melewati Jembatan Kretek kemudian berbelok ke ara timur (arah Gua Cerme atau Selopamioro). Setelah sampai di Dusun Poyahan, tepatnya di sisi barat Balai Desa Seloharjo terdapat jalan menanjak di sisi kanan (selatan). Pengunjung dapat terus megikuti jalan ini untuk menuju lokasi Gua Surocolo.

Kompleks Gua Surocolo memang wingit. Kesaksian warga membenarkan adanya peristiwa ganjil yang sampai sekarang masih sering terjadi. Tempat keramat petilasan bertapa Sunan Mangku Rat III itu pun bahkan sampai kini sering digunakan sebagai tempat tirakat mencari pesugihan. Warga setempat tak menampik, sejumlah orang dari luar daerah sering datang bertirakat. Mandi kembang di sendang, dan beberapa hari kemudian kembali lagi untuk mengadakan selamatan dengan menyembelih seekor kambing.

Keraton Gaib
Kompleks Gua Surocolo, sekarang sedang diupayakan menjadi objek wisata. Bersama sejumlah warga lainnya, Gua Surocolo memiliki arca kuno yang selama ini belum pernah diteliti. Padahal, masyarakat bingung menentukan nama arca itu. Sebagian orang meyakini arca itu berbentuk seekor nyamuk. Ada juga yang menganggapnya sebagai potongan arca gajah. Sementara, sebagian yang lain meyakininya sebagai arca naga.

Berkait arca naga hubungan mistis antara arca naga dan sang penunggu gaib kawasan itu. Pasalnya, dari kesaksian pelaku tirakat menyebut kompleks Gua Surocolo tersebut sebenarnya adalah sebuah istana yang megah. Konon

seorang pelaku tirakat dengan ubarampe lengkap seperti pisang sanggan, setelah memakan hidangan sesaji akan mendapati kompleks Gua Surocolo terlihat sebagai bangunan istana besar yang megah. Semua berhiaskan emas, dan apa saja yang dipegang oleh pelaku tirakat akan berubah menjadi emas. 


SEJARAH dan Legenda Goa Surocolo (Gua Sunan Mas) 
Sunan Mas adalah Sri Susuhunan Amangkurat Mas, atau juga sering ditulis sebagai Amangkurat III atau Sunan Mas (tanggal lahir tidak diketahui, wafat di Sri Lanka tahun 1734), adalah raja Kasunanan Kartasura yang memerintah antara tahun 1703– 1705.

Ternyata Gua Sunan Mas menyimpan misteri Keraton Gaib Naga Raja dan ritual pesugihan.

Selama ini, Gua Surocolo atau Gua Sunan Mas hanya dikenal sebatas kisah asal-usul Nyi Rondho yang melahirkan bocah sakti bernama Joko Umar. Nun di kala geger Trunojo tahun 1674 yang meruntuhkan Keraton Mataram Hadiningrat di Plered, Joko Umar membuat Gua Sunan Mas hanya dengan cara mengeruknya dengan bathok atau cangkang buah kelapa. Karena kesaktiannya, anak keturunan Joko Umar kemudian memperoleh kemuliaan sebagai tumenggung dan demang di wilayah Mataram.

SEJARAH DUSUN NGRECO

Gua Surocolo berada di pedukuhan Ngreco, Pundong, Bantul, Yogyakarta. Pedukuhan itu merupakan kawasan hutan di utara Laut Selatan atau yang populer disebut Parangtritis. Kompleks Gua Surocolo tampak keramat, dengan dua buah pohon besar dan tua. Pohon Kepoh dan Pohon Randu Alas. Diperkirakan Pohon Randu Alas sudah berusia 350 tahun dan Pohon Kepoh berusia 250 tahun.

Sejarah terbentuknya Gua Sunan Mas adalah saat Kerajaan Mataram masih berdiri di daerah Mrangi kecamatan Pundong dan sedang mengalami kemarau panjang. Hampir tak ada setetes air pun di sana. Tumbuhan besar kering dan mati, apalagi yang kecil. Di sana hiduplah seorang putri yang di buang oleh suaminya, seorang Ksatria dari keratin karena ia sudah tak cinta lagi lalu putri itu di kenal dengan sebutan Nyi Rondo. 

Saat sang suami mengembalikan dirinya kepada orangtuanya di daerah Girijati, Nyi Rondo merasa prihatin dan malu karena saat itu dirinya dalam keadaan hamil. Maka dari itu sang putrid yang mempunyai nama asli Nyi Glenggang Jati itu pergi dan menetap di daerah Mrangi yang tanahnya kering dan gersang. Karena di sana ia tidak memiliki tanah maka Nyi Rondo membakar hutan dan mengakui bahwa wilayah hutan yang terbakar itu adalah miliknya. Karena dalam kegiatan membakar hutan itu terlihat bara api sehingga membuat masyarakat bertanya Iki Sorot Opo ? ( Ini cahaya apa ? ) maka daerah itu di namakan Sorotopo.


Usia kehamilan Nyi Rondo pun semakin tua dan dirinya merasa akan melahirkan saat berada di Mrangi. Karena saat itu tak ada air di sana maka Nyi Rondo memohon pada Tuhan agar selamat dalam proses persalinan. Dan karena kesaktian sang anak yang masih di kandungnya, anak itu berkata “ Jangan khawatir Ibu, saya akan lahir dengan selamat dan di bantu oleh banyak bidadari. Setelah kelahiranku, akan ada air di sini.” Dan ternyata benar, saat kelahiran anak dari Nyi Rondo muncul mata air di daerah Putat daerah yang tak jauh dari tempat Nyi Rondo melahirkan. Anak Nyi Rondo pun tumbuh dengan pesat dan di beri nama Umar oleh ibunya. 

Sementara itu Keraton Mataram sedang di landa huru hara yang di sebabkan oleh datangnya seorang pemuda bernama Trunojoyo yang memberontak Keraton Mataram dan ingin menguasai Keraton. Saat tragedi itu Sunan Amangkurat pergi ke Batavia untuk meminta bantuan kepada Belanda untuk menghalau Trunojoyo. Namun malang bagi Sunan Amangkurat sebelum sampai Batavia beliau wafat di Tegal Pekalongan sehingga di sebut Sunan Tegal Arum.

Perjalanan pun di lanjutkan oleh Sunan Amangkurat II, anak dari Sunan Amangkurat I. Tahta kerajaan sementara itu di gantikan oleh adiknya yaitu Pangeran Puger. Akhirnya Trunojoyo mundur setelah Mataram mendapat bantuan dari Belanda. Kondisi Mataram pun kembali aman, dama dan tentram.
Kini tahta kerajaan di pegang oleh RM Sutikno putra dari Sunan Amangkurat II. Saat pemerintahan di pegang oleh RM Sutikno, beliau terus menerus di ancam oleh Trunojoyo yang masih ingin menguasai Mataram. Karena beliau terus merasa gelisah beliau pergi ke selatan sampai ke Surocolo untuk bertapa. Sesampainya di Surocolo beliau membuat gua bersama para abdinya. Di saat yang bersamaan Umar anak Nyi Rondo yang telah tumbuh menjadi besar berjalan jalan sampai ke Surocolo. Ia melihat abdi abdi yang sedang kewalahan menggali batu batu padas. Karena memiliki kekuatan yang tak di miliki orang lain, Umar membantu menyelesaikan pembuatan gua itu dengan waktu yang tak lama. Dia menggali hanya dengan tempuring kelapa. 

Mendengar cerita itu RM Sutikno ingin bertemu dengan Umar. Saat bertemu dengan Umar, RM Sutikno yang tak lain adalah Sunan Mas itu pun merasa sangat menyayangi Umar. 
Sebagai rasa terimakasih kepada RM Sutikno, Umar pun membuatkan banyak arca untuk beliau. Dan karena banyak arca yang di temukan di sekitar gua, makadusun di daerah tersebut di namakan dusun Ngreco berasal dari kata arca. Dan gua yang di buat bersama Umar bersama abdi abdi RM Sutikno di namakan Gua Sunan Mas karena dibuat atas perintah Sunan Mas atau RM Sutikno. 


Sampai sekarang sumber air Putat di manfaatkan oleh warga sebagai sumber mata air yang di gunakan untuk keperluan sehari hari.






















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SEMANGAT PAGI....SUKSES Untuk SEMUA
JIKA ANDA PIKIR BISA PASTI BISA..!
Maaf apabila dalam pengambilan GAMBAR dirasa VULGAR
(Gambaran ini Hanyalah FAKTA sesuai dengan ASLINYA)
dan TIDAK Mutlak untuk diperdebatkan......................!!!
AKU CINTA NUSANTARAKU