Kidungan TOLAK BALAK
Kidung Mantera Purwajati
Kidung Mantera Purwajati
(Kidung Rumekso ing Wengi) karya Kanjeng Sunan Kalijaga
Kidung mantera Purwajati hampir sama kegunaannya dengan kidung mantera Tulak Balak. Biasanya ditembangkan sebagai mantra atau doa pengusir makhluk haus yang mengganggu seseorang. Tetapi kidung Purwajati kegunaannya lebih luas, dapat digunakan juga sebagai penangkal santet, tenung, guna-guna, bahkan untuk mencegah terjadinya tindak kejahatan seperti pencurian dan perampokan. Tembang ini fleksibel mau ditembangkan kapan saja cocok. Bisa di saat pagi, siang, sore atau malam hari. Hanya saja ada satu lirik yang harus diubah disesuaikan dengan kapan waktu menembangkannya. Yang perlu disesuaikan pada baris pertama Ana kidung rumeksa ing wengi, kata WENGI diganti dengan RATRI (siang).
Ana kidung rumeksa ing wengi | Teguh hayu luputa ing Lara | Luputa bilahi kabeh | Jim setan datan purun | Paneluhan tan ana wani | Miwah panggawe ala | Gunaning wong luput | Geni atemahan tirta | Maling adoh tan wani ngarah ing mami | Tuju duduk pan sirna.
Artinya :
Melantun sebuah kidung penjaga malam (siang) | kuat lahir batin dan selamat, terhindar dari penyakit | terhindar dari segala macam celaka/aral | segala macam makhluk halus jahat tidak akan mau menganggu | teluh (santet) tidak ada yang berani mengenai | termasuk orang yang berniat jahat | guna-guna yang sengaja dibuat orang tidak akan mengenai sasaran | bagaikan api disiram air | pencuri/penjahat tidak berani mengincar ku | santet/tenung yang sudah terlanjur mengenai badan pun sirna.
Downloads Kidung Mantera Purwajati
(Kidung Rumekso ing Wengi) karya Kanjeng Sunan Kalijaga Click here
Kidung Wingit Purwajati Dandanggula Turu Lare
/// Source:///
(Kidung Rumekso ing Wengi) karya Kanjeng Sunan Kalijaga
Kidung mantera Purwajati hampir sama kegunaannya dengan kidung mantera Tulak Balak. Biasanya ditembangkan sebagai mantra atau doa pengusir makhluk haus yang mengganggu seseorang. Tetapi kidung Purwajati kegunaannya lebih luas, dapat digunakan juga sebagai penangkal santet, tenung, guna-guna, bahkan untuk mencegah terjadinya tindak kejahatan seperti pencurian dan perampokan. Tembang ini fleksibel mau ditembangkan kapan saja cocok. Bisa di saat pagi, siang, sore atau malam hari. Hanya saja ada satu lirik yang harus diubah disesuaikan dengan kapan waktu menembangkannya. Yang perlu disesuaikan pada baris pertama Ana kidung rumeksa ing wengi, kata WENGI diganti dengan RATRI (siang).
Ana kidung rumeksa ing wengi | Teguh hayu luputa ing Lara | Luputa bilahi kabeh | Jim setan datan purun | Paneluhan tan ana wani | Miwah panggawe ala | Gunaning wong luput | Geni atemahan tirta | Maling adoh tan wani ngarah ing mami | Tuju duduk pan sirna.
Artinya :
Melantun sebuah kidung penjaga malam (siang) | kuat lahir batin dan selamat, terhindar dari penyakit | terhindar dari segala macam celaka/aral | segala macam makhluk halus jahat tidak akan mau menganggu | teluh (santet) tidak ada yang berani mengenai | termasuk orang yang berniat jahat | guna-guna yang sengaja dibuat orang tidak akan mengenai sasaran | bagaikan api disiram air | pencuri/penjahat tidak berani mengincar ku | santet/tenung yang sudah terlanjur mengenai badan pun sirna.
Downloads Kidung Mantera Purwajati
(Kidung Rumekso ing Wengi) karya Kanjeng Sunan Kalijaga Click here
Kidung Wingit Purwajati Dandanggula Turu Lare
/// Source:///
https://youtu.be/kgvc_knZdJ4
Ngapuntenne mas, menawi "sigra" ampun di wastani "laut" sigra kaleh segara niku sanese tebih menai sigra niku sami kalehan "sesarengan, bareng, rame rame"
BalasHapus