Laman

Kamis, 06 Maret 2014

Syekh Jamaluddin Al-Akbar Al-Husaini "PARA PENDAHULU WALI SONGO"

Tapak Jejak Waliyulloh PARA PENDAHULU WALI SONGO 

Syekh Jamaluddin Al-Akbar Al-Husaini "PARA PENDAHULU WALI SONGO"

PARA PENDAHULU WALI SONGO
Wali Songo, setiap umat Muslim di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa, pasti tidak asing dengan kata ini.  Kebanyakan diantara kita, mahfum akan keberadaannya yang masyur dengan 9 wali, yang biasa disapa dengan kata “Sunan”. Seperti; Sunan Gresik, Sunan Ampel, Sunan Kudus, Sunan Giri, Sunan Kali Jogo, Sunan Gresik, Sunan Drajat, Sunan Muria dan Sunan Gunung Jati. 

Tetapi tahukah kalian bahwa sebenarnya Wali Songo adalah sebuah majelis da’wah yang di prakarsai oleh Sunan Gresik (Syekh Maulana Malik Ibrahim) pada tahun 1404 Masehi (808 Hijriah). 

Majelis da’wah ini beranggotakan 9 Mubaligh, yang dalam keberlangsungan organisasinya tetap mempertahankan jumlah anggota yang tetap 9. 

Seperti yang dikutip dalam buku Khoul Sunan Ampel Ke-555 yang ditulis oleh KH. Ahmad Dahlan;
“…majelis da’wah yang secara umum dinamakan Walisongo, sebenarnya terdiri dari beberapa angkatan. Para Walisongo tidak hidup pada saat yang persis bersamaan, namun satu sama lain mempunyai keterkaitan erat, baik dalam ikatan darah atau karena pernikahan, maupun dalam hubungan guru-murid. Bila ada seorang anggota majelis yang wafat, maka posisinya digantikan oleh tokoh lainnya” 

Namun, jauh sebelum Wali Songo berkiprah dengan majelis da’wahnya di Indonesia khususnya pulau Jawa dan sekitarnya, peran para Alawiyyin, telah terlebih dahulu berjasa menyebarkan Islam di bumi pertiwi ini.

Sebutan “Alawiyyin” adalah diperuntukkan bagi kaum atau sekelompok orang yang memiliki pertalian darah langsung (Keturunan/Nasab) dengan Nabi Muhammad saw. Kebanyakan dari mereka berasal dari Persia (Iraq) dan Hadramaut, Yaman Selatan

Berikut ini adalah 5 tokoh Alawiyyin yang merupakan pendahulu para Wali Songo. 
Mereka itu adalah:
1. Sayyid Ali Al-Muktabar.
2. Syekh Jamaluddin Al-Akbar Al-Husaini.
3. Syekh Datuk Kahfi. 
4. Syekh Quro.
5. Syekh Khaliqul Idrus.
<<<<<<--***-->>>>>
Syekh Jamaluddin Al-Akbar Al-Husaini 
"PARA PENDAHULU WALI SONGO"
Syekh Jamaluddin al-Akbar al-Husaini Penyebarkan Islam Pertama di Sulsel
Jamaluddin Akbar al-Husaini atau Maulana Husain Jumadil Kubro (1310-1453M) dikenal sebagai seorang muballigh terkemuka, dimana sebagian besar penyebar Islam di Nusantara (Wali Songo), berasal dari keturunannya. Beliau dilahirkan pada tahun 1310 M di negeri Malabar, yakni sebuah negeri dalam wilayah Kesultanan Delhi. Ayahnya adalah seorang Gubernur (Amir) negeri Malabar, yang bernama Amir Ahmad Syah Jalaluddin.

Silsilah

Nasab lengkap beliau adalah Maulana Husin Jumadil Kubro bin Ahmad Syah Jalaluddin bin Abdullah Azmatkhan bin Abdul Malik bin ‘Alwi ‘Ammil Faqih bin Muhammad Shohib Mirbath bin ‘Ali Khali Qasam bin ‘Alwi Shohib Baiti Jubair bin Muhammad Maula Ash-Shaouma’ah bin ‘Alwi al-Mubtakir bin ‘Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir bin ‘Isa An-Naqib bin Muhammad An-Naqib bin ‘Ali Al-’Uraidhi bin Imam Ja’far Ash-Shadiq bin Imam Muhammad al-Baqir bin Imam ‘Ali Zainal ‘Abidin bin Imam Husain Asy-Syahid bin Fathimah Az-Zahra binti Nabi Muhammad Rasulullah.

Keluarga
Maulana Husin, memiliki banyak saudara di antaranya : Aludeen Abdullah, Amir Syah Jalalluddeen (Sultan Malabar), Alwee Khutub Khan, Hasanuddeen, Qodeer Binaksah, Ali Syihabudeen Umar Khan, Syeikh Mohamad Ariffin Syah (Datuk Kelumpang Al Jarimi Al Fatani) dan Syeikh Thanauddeen (Datuk Adi Putera) .
Maulana Husain memiliki beberapa nama panggilan, diantaranya Sayyid Husain Jamaluddin, Syekh Maulana Al-Akbar atau Syekh Jamaluddin Akbar Gujarat, 
beliau tercatat memiliki isteri 6 orang, yaitu :

  1. Lalla Fathimah binti Hasan bin Abdullah Al-Maghribi Al-Hasani (Morocco) Memperoleh seorang anak, yang kemudian dikenal dengan nama Maulana Muhammad Al-Maghribi.
  2. Puteri Nizam Al Mulk dari Delhi Memperoleh 4 anak yaitu: Maulana Muhammad Jumadil Kubra, Maulana Muhammad ‘Ali Akbar, Maulana Muhammad Al-Baqir (Syekh Subaqir), Syaikh Maulana Wali Islam. 
  3. Puteri Linang Cahaya (menikah tahun 1350 M) Memperoleh 3 anak, yaitu: Pangeran Pebahar, Fadhal (Sunan Lembayung), Sunan Kramasari (Sayyid Sembahan Dewa Agung), Syekh Yusuf Shiddiq. 
  4. Puteri Ramawati (Puteri Jeumpa/Pasai) (Menikah tahun 1355 M) Memperoleh seorang anak yang bernama Maulana Ibrahim Al Hadrami.
  5. Puteri Syahirah dari Kelantan (Menikah tahun 1390 M) Memperoleh 3 anak. yaitu ’Abdul Malik, ‘Ali Nurul ‘Alam dan Siti ‘Aisyah (Putri Ratna Kusuma.
  6. Puteri Jauhar (Diraja Johor) Memperoleh anak bernama Muhammad Berkat Nurul Alam dan Muhammad Kebungsuan


(Note : Ke-empat isterinya yang terakhir, beliau nikahi selepas tiap-tiap seorang daripadanya meninggal dunia)
Sejarah Dakwah Syekh Jamaluddin Al-Akbar Al-Husaini
Pada tahun 1349 M besama adiknya Syeikh Thanauddeen (Datuk Adi Putera) , tiba di Kelantan dalam menjalankan misi dakwahnya.

Dari Kelantan beliau menuju Samudra Pasai, dan beliau kemudian bergerak ke arah Tanah Jawa. Di Jawa beliau menyerahkan tugas dakwah ke anakanda tertuanya Maulana Malik Ibrahim. Beliau sendiri bergerak ke arah Sulawesi dan mengislamkan Raja Lamdu Salat pada tahun 1380 M.

Pada awal abad ke-15, Maulana Husin mengantar puteranya Maulana Ibrahim Al Hadrami ke tanah Jawa.


Pada akhirnya beliau memutuskan untuk bermukim di Sulawesi, hal ini dikarenakan, sebagian besar orang Bugis ketika itu belum masuk Islam. Pada tahun 1453 M, Maulana Husin di panggil menghadap ILLAHI, dan dimakamkan di Wajo Sulawesi.

Makam Cungkup / Petilasan 
Syekh Jamaluddin Al-Akbar Al-Husaini
di Sulawesi Selatan,Tosora-Wajo

Makam Assyeikh Al Habib Jamaluddin Al Akbar Al Husaini
Sisa dari reruntuhan Masjid
Makam Assyeikh Al Habib Jamaluddin Al Akbar Al HusainiMakam Assyeikh Al Habib Jamaluddin Al Akbar Al Husaini

4 komentar:

  1. yg ke sulsel itu syeikh thanaudin dr majapahit (awalnya diaceh)1378 mengislamkan raja la madu silla dg nama islam fardhu sholat alias lamdu salat 1380 n perang dg syeikh jamaludin akbar dilampung 1380 1389 jadi mungkin petilasan itu petilasan syeikh thanauddin

    BalasHapus
  2. Utusan syeikh jamaludin kebajo(th 1447 jadi wajo)1399 yi puangri lampulungeng(pu waghi lampung an) bangunan dr putih telur th 159x n 16xx jadi masjid 1632 kuburan th 1673 tidak mungkin disitu jamaludin akbar yg tidak ada pengikut jd islamnya dikubur 1453 dg 1673 jarak 220 baru dikubur era th 1623 masuk akal 15 orang arab disana

    BalasHapus
  3. Di gowa th 1452 1453 ulama syiah persia digelar al akbar n sebagai buyut yaitu sayyid jamaludin husein digelar akbar inget n th 1313 hasan jumadil kubro anaknya th 1318 digelar sughro husein jumadil kubro inget sughro sebagai cicit n th nya kacau cucu jadi buyut n buyut jadi cucu inget digelar akbar n ini mungkin kuburannya disawitto nb.tulisan kh s jamaludin asseggaf th 1320 disana kacau sebab jamaludin akbar lahir th 1310 masak u 10 jd wali gentayang

    BalasHapus
  4. Kapal kami 1380 ad 2x besar phinisi th 16an lampung identik sriwijaya khususnya sumatera n india selatan umumnya asia/china sejak dinasti...yuan.jd sulsel ga mungkin menang tolong sadari n tawakkal tu illalloh amien nb.aku siap jika dihubungi

    BalasHapus

SEMANGAT PAGI....SUKSES Untuk SEMUA
JIKA ANDA PIKIR BISA PASTI BISA..!
Maaf apabila dalam pengambilan GAMBAR dirasa VULGAR
(Gambaran ini Hanyalah FAKTA sesuai dengan ASLINYA)
dan TIDAK Mutlak untuk diperdebatkan......................!!!
AKU CINTA NUSANTARAKU