Laman

Selasa, 18 Februari 2014

Curug Selarong Bantul dan SENDANG MANIKMAYA, SISI LAIN SELARONG Petilasan "PANGERAN DIPONEGORO"

Tapak Jejak Walisongo "Pangeran Diponegoro" 

Curug Selarong Bantul "PANGERAN DIPONEGORO"

Curug Selarong Bantul "PANGERAN DIPONEGORO" Kawasan Goa Selarong

Curug ini terletak disamping Gua Selarong yang berada  sekitar 14 km arah selatan kota Yogyakarta tepatnya di dukuh Kembang Putihan, kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul.


Di sekitar obyek wisata Gua Selarong ini terdapat sentra kerajinan kayu yang menghasilkan patung, topeng dan lain-lain yaitu di pedukuhan krebet. Pemerintah Kabupaten Bantul sedang mengembangkan kawasan Gua selarong sebagai objek agrowisata dengan tanaman klengkeng.
Salah satu Yoni tersebut kami temui di bawah aliran air terjun. 
Yoni tersebut terlihat menyatu dengan batu kali.
SENDANG MANIKMAYA, SISI LAIN GOA SELARONG
Keletakan
Sendang Manikmaya terletak di Dusun Kembang Putihan, Kalurahan Guwosari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, Propinsi DIY. Lokasi Sendang Manikmaya hanya sekitar 100 meter arah selatan kompleks Gua Selarong. Pada sisi selatan Sendang Manikmaya pada jarak 80-an meter juga terdapat petilasan lain yang sering disebut sebagai Lokasi Mushala.

Kondisi Fisik
Sendang Manikmaya untuk saat ini dalam keadaan tertimbun longsoran tanah akibat tebing bukit di sisi barat sendang runtuh. 
Jadi wujud fisik dari Sendang Manikmaya ini sekarang tidak tampak lagi. Runtuhnya bukit di sisi barat sendang terjadi pada bulan pertengahan tahun 2011.

Sendang Manikmaya sebelum terurug reruntuhan tebing selalu dirawat oleh Mbah Karsiyem (90) yang menjadi jurukunci sendang tersebut. Hal itu dilakukan Mbah Karsiyem karena sendang tersebut merupakan salah satu sumber air di wilayah yang berbukit kapur. Kecuali itu sendang juga menjadi salah satu objek wisata ziarah bagi banyak orang.

Diduga mata air dari sendang ini telah ditemukan sejak zaman Perang Jawa atau Perang Diponegoro (1825-1830). 
Namun ada pula yang menduga bahwa mata air dari sendang ini telah ditemukan jauh sebelum Perang Jawa terjadi. Sendang ini juga diduga merupakan salah satu sumber mata air yang banyak digunakan oleh para pengikut Pangeran Diponegoro pada zamannya.
Tidak jauh dari sendang ini juga terdapat sebidang tanah datar. Tanah datar ini dibuat di punggung bukit. Tampaknya tanah datar ini dibuat dengan sedikit mengepras kemiringan tanah di lereng bukit. Tanah datar ini berukuran sekitar 5 m x 5 m. Pada tanah datar ini ditemukan peninggalan berupa tiga buah yoni dalam berbagai ukuran. Yoni-yoni terletak tersebar di tanah datar yang menurut sumber setempat semula akan dijadikan lokasi pendirian mushala oleh Pangeran Diponegoro.
Yoni yang kami temui di atas tempat Sendang Manik Moyo.
Latar Belakang
Sendang Manikmaya sampai sejauh ini menjadi salah satu objek kunjungan wisata khususnya wisata spiritual. Umumnya wisatawan yang mengunjungi Gua Selarong akan menyempatkan diri untuk mengunjungi Sendang Manikmaya setelah mereka usai berkeliling di Gua Selarong. Kecuali itu ada pula pengunjung yang mengkhususkan diri hanya mengunjungi Sendang Manikmaya dengan alasan yang khusus pula.

Ada beberapa pendapat atau versi mengenai penamaan Sendang Manikmaya ini. Salah satu versi menyatakan bahwa nama Sendang Manikmaya berasal dari istilah atau kata ”manik” yang sering dimaknai sebagai sesuatu yang berwujud kecil namun memancarkan keindahan yang luar biasa. Manik juga sering diidentikkan dengan intan yang berharga mahal, berkilau indah, dan mewah. Sedangkan istilah ”maya” atau ”maya-maya” sering dimaknai sebagai kelihatan samar-samar. 

Jadi, air dari Sendang Manikmaya sering dimaknai sebagai sesuatu yang berharga dan sering kelihatan maya-maya (samar-samar) atau sering menimbulkan rasa rindu.


Versi lain menyatakan bahwa Sendang Manikmaya dinamakan demikian karena ditunggui oleh makhluk halus yang bernama Manikmaya yang dalam dunia pewayangan dikenal juga dengan nama Bathara Guru. 

Sekalipun demikian, sumber setempat menyatakan bahwa Sendang Manikmaya juga ditunggui oleh makhluk halus lain bernama Kyai Semar. Barangkali karena hal-hal demikian, maka sendang ini banyak dikunjungi orang dengan minat khusus yakni wisata spiritual. Kunjungan wisata spiritual ini umumnya akan dilanjutkan pula ke lokasi tanah datar calon pendirian mushala. ///Source///

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SEMANGAT PAGI....SUKSES Untuk SEMUA
JIKA ANDA PIKIR BISA PASTI BISA..!
Maaf apabila dalam pengambilan GAMBAR dirasa VULGAR
(Gambaran ini Hanyalah FAKTA sesuai dengan ASLINYA)
dan TIDAK Mutlak untuk diperdebatkan......................!!!
AKU CINTA NUSANTARAKU