CANGKRIMAN GATHOLOTJO KEPADA SANTRINYA KYAI KASAN BESARI

Serat Gatoloco 

CANGKRIMAN GATHOLOTJO KEPADA SANTRINYA KYAI KASAN BESARI

CANGKRIMAN GATHOLOTJO KEPADA SANTRINYA KYAI KASAN BESARI

Apa yg ada di gelap malam, yg bila siang memenuhi? 
Apa yg tidak ada itu? Sesungguhnya yg benar yg mana?

Yang jauh tak terbatas itu, yg dekat tak tersentuh ini.
Kalau jauh tampak jelas, kalau dekat tak tampak.
Kalau berisi, apa isinya? Kalau kosong mengapa lebih merata isinya?

Yang halus tak dapat dipungut, yg kasar tak dapat ditafsir.
Yang luas dan yg sempit, yg sempit terasa luas.
Tabung bambu itu dimana gerangan isinya?
Siapa yg berada dihadapanmu itu?

Kalau Lelaki tak punya Taji, kalau perempuan tak bersumber air.
Ya disini, ya disana, ya kanan, ya kiri, ya atas, ya bawah.
Perahu memuat laut, kuda lari pandang lurus.
Dimana jejak bangau terbang?
Sulung adiknya bungsu, belut berliang di batu, katak menyelimuti liang.

Orang bisu berteriak keras.
Ayam jago berkokok dalam telur.
Orang buta menghitung bintang.
Orang cebol meraih langit.
Orang lumpuh mengelilingi jagad.
Dimana sarang angin itu?

Kemana lenyapnya air?
Dimana letak hati batang kangkung?
Mencari api dg obor, mengambil air dg alat pikul.
Kain putih bertumpal putih, kain hitam bertumpal hitam.

Biji ketumbar berisi bakul.
Pohon randu merambat disulur sembukan.
Laut tanpa pantai.
Rambut hitam jadi putih, yg putih darimana asalnya?
Yang hitam darimana asalnya?
Bila obor padam, kemana hilangnya api?

Carilah sampai ketemu.
Jika kamu tak dapat menemukannya, belum sempurna ilmumu.

Yang sampah berada dilaut.
Gagak dan bangau terbang bersama.
Kalau bangau hinggap, dimanakah gagak?
Kalau gagak datang dan hinggap, kemana bangau pergi?

kita harus tahu, rasakanlah kiasan-kiasan itu.
Sesungguhnya rasa ada dilaut.
Jangan mendua, sehingga tingkah lakumu mendatangkan kebencian.
Tasbihmu bukan dzat Alloh, yg terasa kalau tidak dimakan, yg terasa saat tidak diminum. Disaat sembahyang, akan kau rasakan dzat Alloh itu..

*Hayoo.. Siapa bisa ‘membeber teka-teki yg bahkan oleh penulisnya sendiri (Prawira Taruna/Ronggowarsito) tidak pernah dijabarkan jawabannya ini?