Laman

Jumat, 21 Februari 2014

Buah Parijotho "Buah Khas Lereng Pegunungan Muria" Penuh dengan Mitos

Buah dan Tanaman Langka 

Buah Parijotho "Buah Khas Lereng Pegunungan Muria" Penuh dengan Mitos

Bila anda berkunjung ke kawasan wisata religi makam Sunan Muria yang terletak sekitar 18 Km ke arah utara dari pusat kota Kudus, tepatnya di kawasan Pegunungan Muria, Desa Colo, Kecamatan Dawe Kudus, dengan ketinggian yang mencapai ± 800 m dpl, anda akan menemukan buah parijoto yang dijajakan sepanjang jalan menuju makam Sunan Muria. “Bentuknya itu bulat seperti klenteng (red, biji pohon randu) lebih besar sedikit ukurannya, dan berwarna menarik”

Tanaman khas yang tumbuh melimpah ruah di pegunungan muria itu, konon memiliki mitos yang turun temurun sejak dahulu kala. “katanya kalau dimakan ibu hamil nanti anaknya yang lahir akan menjadi ganteng jika laki-laki, dan ayu jika perempuan
Harga satu ikat kecil Parijoto dijual seharga Rp 5.000 ,-, sedangkan seikat agak besar dihargai cukup Rp 10.000 ,-. “nek sak ombyok regane rong puluh ewu mbak,” terang Muti’ah pedagang asal Desa Japan yang sudah berjualan selama sepuluh tahun dan biasa buka dari jam 08.30 WIB hingga pukul 17:00 sore.
Karena rasanya yang asam, pahit dan tidak enak jika dimakan langsung, biasanya ibu yang hamil menyiasatinya dengan cara dibuat rujak, pecel atau direbus sebelum parijoto tersebut dikonsumsi. Umumnya ibu-ibu hamil yang mengonsumsi parijoto saat usia kandungannya mencapai lima bulan ke atas, namun ada pula yang sudah mengonsumsi buah yang tumbuh di dataran tinggi di kawasan lereng gunung Muria itu pada usia kehamilan baru mencapai dua hingga tiga bulan.

Buah dengan nama latin Medinella speciosa L. ini secara medis sebenarnya memiliki kandungan bahan kimia saponin dan kardenolin pada daun dan buahnya, sedangkan pada buahnya mengandung flavonoid dan daunnya mengandung tannin yang berkhasiat sebagai obat sariawan dan obat diare. Anda penasaran untuk mencoba kahsiat buah unik asal Muria yang satu ini? Mempercantik keturunan atau sekadar obat diare dan sariawan semata

Tanaman Parijoto(medinilla speciosa)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Parijotho mengandung zat kimia berupa kardenolin, saponin, flavonid dan tanin. Inilah kenapa Parijotho sangat dianjurkan sebagai penambah nutrisi bagi ibu yang sedang mengandung. Selain berkhasiat mendatangkan keturunan bagi mereka yang belum memilikinya dan menjadikan buah hati terlahir cantik jelita atau tampan rupawan, kandungan Parijotho juga dapat mengobati diare serta sariawan. Tak heran jika dari sekian banyak orang yang pernah berkunjung atau berziarah ke Muria, nyaris tidak ada yang pernah melewatkan kesempatan untuk membawa pulang buah ini.


Spesifikasi tanamannya,Perdu, tegak, tinggi 1-2 meter.
Habitat;Merupakan tumbuhan liar di lereng-lereng gunung atau di hutan-hutan dan kadang dibudidayakan sebagai tanaman hias. Tumbuh baik pada tanah yang berhumus tinggi dan lembab, pada ketinggian 800 m sampai 2.300 m di atas permukaan laut. Berbunga pada bulan November-Januari dan waktu panen yang tepat bulan Maret-Mei.
Parijoto banyak dijumpai di desa-desa di lereng Gunung Muria, di lereng Ungaran, di daerah Dataran Tinggi Dieng, dan juga banyak dijumpai di daerah Gunung Perahu,Pegunungan Pakuwojo, serta Pegunungan Nganjir dan sebagian di gunung Andong Magelang

Obat sariawan :
buah parijoto segar sebanyak 5 gram,dicuci, ditumbuk halus dan larutkan dalam 100 ml air matang kemudian gunakan untuk berkumur-kumur, sedangkan sisanya diminum.
Obat diare :

daun parijoto segar sebanyak 20 gram,dicuci direbus. dengan 400 ml air sampai mendidih selama 15 menit, disaring, setelah dingin diminum 2 kali sehari pagi dan sore.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SEMANGAT PAGI....SUKSES Untuk SEMUA
JIKA ANDA PIKIR BISA PASTI BISA..!
Maaf apabila dalam pengambilan GAMBAR dirasa VULGAR
(Gambaran ini Hanyalah FAKTA sesuai dengan ASLINYA)
dan TIDAK Mutlak untuk diperdebatkan......................!!!
AKU CINTA NUSANTARAKU