Laman

Jumat, 31 Januari 2014

Arca Reco Lanang : Mojokerto Jatim ( Arca Peninggalan Majapahit )

Majapahit 

Arca Reco Lanang : Mojokerto Jatim ( Arca Peninggalan Majapahit )

Arca Reco Lanang : Mojokerto Jatim
( Arca Peninggalan Majapahit )

Arca yang terbuat dari batu andesip dengan ukuran tinggi 5,7 meter ini merupakan gambaran dari perwujudan salah satu Dhani Budha yang disebut Aksobnya yang menguasai arah mata angin sebelah timur. 

Agama Budha Mahayana mengenal adanya beberapa bentuk kebudhaan yaitu Dhyani Bodhisatwa dan manusi Budhi. Dhyani Budha digambarkan dalam perwujudan Budha yang selalu bertafakur dan berada di langit. 

Dengan kekuatannya ia memancarkan seorang manusi Budha yang bertugas mengajarkan dharma di dunia.

Tugas manusi budha berakhir setelah wafat dan kembali ke Nirwana. Demi kelangsungan ajaran dharma, Dhyani Budha memancarkan dirinya lagi ke dunia yaitu ke Dhyani Boddhisatwa. Setiap jaman mempunyai rangkaian Dhyani Budha, Boddhisatwa dan Manusi Budha. 
Di wilayah Trowulan sekarang sudah banyak pemahat-pemahat yang membuat arca seperti peninggalan kerajaan Majapahit,sehingga tidak sedikit orang dari luar daerah bahkan luar negeri yang memesan patung-patung seperti patung peninggalan dari kerajaan Majapahit.
Lokasi : Desa Kemloko Kecamatan Trawas 40 km dari Kota Mojokerto.


Tugu di Depan Pintu Gerbang Reco Lanang
Reco Lanang atau alih bahasanya Arca Laki-laki terletak di kaki sebuah gunung di Trawas. Perjalanan ke Reco Lanang tidaklah sulit. Dari jalan raya Trawas menuju lokasi hanyalah sekitar 200 meter saja. Reco Lanang adalah sebuah arca Budha. Ketika saya berkunjung ke situs ini banyak orang-orang yang beragama Budha yang melakukan ritual. Sebagian besar di antaranya adalah etnis keturunan Cina.
Perjalanan masuk ke situs reco lanang akan dimulai dari pos penjagaan. Ada dua juru kunci yang bekerja bergantian di situs. Hari ini keduanya masuk bersamaan di lokasi. satu menjaga pos sedang satunya sedang keluar. Di jalan masuk yang menghubungkan situs dan juga hutan ada seorang yang sedang sibuk membersikan jalanan sambil membuat pondasi bangunan di sisi barat tepatnya utara batu besar. Pembangunan pondasi dimaksudkan untuk membuat tempat cangkru'an di sana. Sungguh niat yang mulia. Mudah-mudahan diganjar pula dengan kemuliaan. Sebab ketika saya berkunjung ke sana memang tidak didapati tempat yang enak untuk memanjakan diri. Tidak ada tempat berteduh, tidak ada pula tempat yang digunakan untuk duduk-duduk bersantai. Ketika kita naik dari pos, jalanan hanya setapak dan itupun mendaki melakui beberapa anak tangga. Saya tidak tau persis berapa jumlah anak tangga menuju lokasi situs. Saya tidak menghitungnya karena akan menambah pekerjaan saja. Pohon-pohon besar ada di kanan kirinya. Pohon Randu, Mahoni dan sejumlah pohon yang saya tidak tahu namanya. Sebagian di antara pohon-pohon tersebut tumbuh di atas bebatuan besar. Kemungkinan besar bebatuan inilah yang dijadikan bahan untuk pembuatan arca situs. pemandangan semakin hijau ketika di atara pepohonan tersebut berjajar rapi tanaman pakis.
Patung Gajah di Penghujung Tangga
 Saat tangga terakhir kita tapaki, maka kita akan disambut dua arca gajah di kanan kiri tangga. Saya tidak mengerti apa maksud pemasangan arca gajah ini. namun yang saya pahami bahwa arca ini adalah arca yang tergolong baru dibuat. Pahatan yang halus dan belum ada kesan aus meyakinkan saya bahwa arca ini adalah arca baru. Lebih yakin lagi kalau saya perhatikan jenis batuannya, batuan arca ini berbesa sekali dengan batuan yang digunakan untuk arca lanang. Di arca gajah ini cenderung keras, sedangkan di Reco Lanang sepertinya agak keropos dan berlubang. Teksturnya juga tidak keras seperti arca gajah ini. warnanya lebih terang. Sedang arca gajah ini gelap. Saya lanjutkan perjalanan, Walaupun saya sangat lelah setelah mendaki dari bawah sambil menggendong salah seorang putra saya yang tertidur pulas. Ada persaan kasihan kalau saya bangunkan mengingat tidurnya belumlah lama. Sehingga saya biarkan saja dia tertidur dalam dekapan saya.
Bagian Depan Arca Ganesha
Bagian belakang Arca Ganesha

Ketika sudah berada di situs, maka kita disambut lagi oleh dua arca. Sepengetahuan saya kedua arca kecil ini adalah arca ganesha. Manusa berkepala Gajah. Saya banyak mendapati arca ini di Museum Trowulan. Arca ini melambangkan dewa pengetahuan. Salah satu perguruan tinggi yang ada di Malang menggunakan arca ini sebagai lambang dari PT tersebut. Namun ada yang aneh menurut saya yang awam akan hal-hal beginian. bagian depan arca ini memang berbentuk Ganesha, namun pada sisi belakang ada bentuk lainnya yang menyerupai Kala dengan lidah menjulur atau melet. Apa maksudnya saya tidak tahu. Di Situs ini tidak saya jumpai sedikitpun keterangan yang menjelaskan tentang situs. jadi untuk yang lebih paham hal ini bolehlah kita urun informasi dengan membagikannya di blog ini.
Nah, kalau di bawah ini adalah foto reco lanang tersebut. Tidak usa saya komentari sudah paham sendiri. Di sana ada dua orang yang sedang melakukan ritual berdasarkan keyakinannya. Saya hanya diam saja melihat dan mengambil gambar. Saya tidak enak kalau harus mengganggu kekhususkan  ibadah mereka.
Reco Lanang
Orang beibadah di depan Arca



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SEMANGAT PAGI....SUKSES Untuk SEMUA
JIKA ANDA PIKIR BISA PASTI BISA..!
Maaf apabila dalam pengambilan GAMBAR dirasa VULGAR
(Gambaran ini Hanyalah FAKTA sesuai dengan ASLINYA)
dan TIDAK Mutlak untuk diperdebatkan......................!!!
AKU CINTA NUSANTARAKU