Pepali Ki Ageng Selo
Tafsir Simbol-Simbol/Lampu Menyala tanpa Sumbu "Pepali Ki Ageng Selo"
Pepali Ki Ageng Selo
Bait damar murup tanpa sumbu nenggih (lampu menyala tanpa sumbu) dijelaskan artinya sebagai berikut:
Damar murup tanpa sumbu nenggih
Semunira urup aneng Karsa.
Dat mutlak iku jatine!
Anglir tirta kamanu,
Kadi pulung sarasa jati.
Puniku wujud tunggal,
Aranira iku.
(Lampu menyala tanpa sumbunya/Itu lambang nyala pada Kehendak./Dat Mutlak itu sebenarnya!/Sebagai air yang bercahaya,/Wahyu kesatuan dengan rasa sejati./Itulah bentuk tunggal,/Yang disebut itu.)
Ada lampu, tapi tanpa sumbu.
Ini pasti lampu yang luar biasa, sebab mana ada lampu yang dapat menyala tanpa bantuan sumbu. Justru dari sumbu itulah api mengeluarkan cahaya dan cahaya itu dapat menerangi sekelilingnya. Dan keberadaan lampu sangat bergantung pada sumbu yang mengeluarkan cahaya itu.
Tapi, lampu ini berbeda; ia bukan lampu material. Ia simbol dari ‘nyala kehendak Tuhan’.
Seperti ‘lampu yang nyala tak bersumbu’, kehendak Tuhan menyala-nyala secara absolut dan mandiri; nyalanya bukan karena pribadi lain yang merupakan ‘sumbunya’, tapi menyala karena diriNya sendiri.
Ini serupa dengan penjelasan sebelumnya, bahwa Aristoteles memandang Tuhan sebagai ‘Sang Penggerak yang tak tergerakkan’ (The Unmoved Mover), yang bergerak sendiri tanpa bantuan pribadi lain dan merupakan gerak tunggal yang paling pertama dan yang absolut.
Simbolisme ‘lampu menyala tanpa sumbu’ untuk merepresentasi hakikat kehendak Tuhan ternyata terinspirasi dari simbolisme Quranik.
Dalam Surat Al-Nur 35 terdapat simbolisme ‘lampu’. Disitu dikatakan: Tuhan (disimbolkan dengan) ‘Cahaya Langit dan Bumi’.
CahayaNya dianalogikan sebagai sebuah miskat yang di dalamnya ada lampu besar. Lampu besar itu sendiri ada di dalam kaca, sedangkan kaca itu dianalogikan dengan bintang seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah Timur dan tidak pula di sebelah Barat.
Minyak tersebut bisa menerangi sekelilingnya, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya. Tuhan membimbing orang yang Ia kehendaki menuju cahaya-Nya itu......
Simbol ‘minyak menerangi tanpa api’ ini amat analog dengan simbol ‘lampu menyala tanpa sumbu’ di atas.
////Source///
Bait damar murup tanpa sumbu nenggih (lampu menyala tanpa sumbu) dijelaskan artinya sebagai berikut:
Damar murup tanpa sumbu nenggih
Semunira urup aneng Karsa.
Dat mutlak iku jatine!
Anglir tirta kamanu,
Kadi pulung sarasa jati.
Puniku wujud tunggal,
Aranira iku.
Ada lampu, tapi tanpa sumbu.
Ini pasti lampu yang luar biasa, sebab mana ada lampu yang dapat menyala tanpa bantuan sumbu. Justru dari sumbu itulah api mengeluarkan cahaya dan cahaya itu dapat menerangi sekelilingnya. Dan keberadaan lampu sangat bergantung pada sumbu yang mengeluarkan cahaya itu.
Tapi, lampu ini berbeda; ia bukan lampu material. Ia simbol dari ‘nyala kehendak Tuhan’.
Seperti ‘lampu yang nyala tak bersumbu’, kehendak Tuhan menyala-nyala secara absolut dan mandiri; nyalanya bukan karena pribadi lain yang merupakan ‘sumbunya’, tapi menyala karena diriNya sendiri.
Ini serupa dengan penjelasan sebelumnya, bahwa Aristoteles memandang Tuhan sebagai ‘Sang Penggerak yang tak tergerakkan’ (The Unmoved Mover), yang bergerak sendiri tanpa bantuan pribadi lain dan merupakan gerak tunggal yang paling pertama dan yang absolut.
Simbolisme ‘lampu menyala tanpa sumbu’ untuk merepresentasi hakikat kehendak Tuhan ternyata terinspirasi dari simbolisme Quranik.
Dalam Surat Al-Nur 35 terdapat simbolisme ‘lampu’. Disitu dikatakan: Tuhan (disimbolkan dengan) ‘Cahaya Langit dan Bumi’.
CahayaNya dianalogikan sebagai sebuah miskat yang di dalamnya ada lampu besar. Lampu besar itu sendiri ada di dalam kaca, sedangkan kaca itu dianalogikan dengan bintang seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah Timur dan tidak pula di sebelah Barat.
Minyak tersebut bisa menerangi sekelilingnya, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya. Tuhan membimbing orang yang Ia kehendaki menuju cahaya-Nya itu......
Simbol ‘minyak menerangi tanpa api’ ini amat analog dengan simbol ‘lampu menyala tanpa sumbu’ di atas.
////Source///
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SEMANGAT PAGI....SUKSES Untuk SEMUA
JIKA ANDA PIKIR BISA PASTI BISA..!
Maaf apabila dalam pengambilan GAMBAR dirasa VULGAR
(Gambaran ini Hanyalah FAKTA sesuai dengan ASLINYA)
dan TIDAK Mutlak untuk diperdebatkan......................!!!
AKU CINTA NUSANTARAKU