KISAH MAKAM WALIYULLOH DI BENGKONG LAUT
Tapak Jejak "SUNAN GUNUNG JATI" (Walisongo Periode Kedua)
Tapak Jejak "WALISONGO" (Walisongo Periode Kedua)
HANG SANAH "KISAH MAKAM WALIYULLOH DI BENGKONG LAUT"
PULAU BATAM-KEPRI INDONESIA HANG SANAH (Wafat 1503M)
Oleh : KH.NUR HAMIM ‘ADLAN PONOROGO –JAWA TIMUR
Hang Sanah adalah keponakan dari mertua Syeik Syarif Hidayatullah sunan Gunung Jati Cirebon Jawa Barat. Ibukandung Hang Sanah adalah adik kandung ayah dari istri Sunan Gunung Jati (putri Raja dari China)
Kedatangan Hang Sanah ke Indonesia adalah untuk mengawal Istri Sunan Gunung jati ke Cirebon atas perintah Raja dari negeri China. Sesampai di Cirebon Hang Sanah diminta bantuannya oleh Sunan Gunung Jati untuk menggalang kekuatan angkatan perang di daerah kepulauan yang berdekatan dengan Malaysia, Beliau akhirnya mendarat di salah satu pulau yang besar di daerah kepulaun (kepulaun Riau) yang sekarang bernama Pulau Batam, tepatnya di kawasan bengkong Laut. Angkatan perang yang di galang dan dilatih oleh Hang Sanah ini kelak digunakan sebagai tambahan kekuatan untuk menggempur kekuatan tentara Portugis di Malaysia dan Samudra Pasai.
Hang Sanah sangat tunduk dan patuh kepada Sunan Gunung Jati karena ketika di China, Sunan Gunung Jati-lah yang mengislamkan Hang Sanah, bahkan sampai hafal Al-Qur’an karena bimbingan dari sang Sunan Gunung Jati sebagai guru beliau. Selain dalam ilmu agama (hafal Al’Qur’an), Hang Sanah juga seorang yang ahli dalam taktik dan strategi perang. Bahkan kehebatannya tersebut diakui oleh kerajaan Campa. Beliau adalah hulubalang dari kerajaan China tersebut.
Ketika mengantarkan Putri Raja ke Cirebon (istri Sunan Gunung Jati) dari negri Cina, Hang Sanah dikawal oleh 40 prajurit andalan dari kerajaan China. Dari 40 orang prajurit yang setia kepada Hang Sanah ini, kemudian beliau merekrut pemuda-pemudi islam pribumi untuk dilatih ilmu perang sebagai prajurit dalam jumlah ratusan.
Saat Sunan Gunung Jati Cirebon memaklumatkan perang terhadap Portugis, Hang Sanah jatuh sakit. Para pengikut yang setia dan ratusan pemuda islam yang telah dilatih berhasil membantu Sunan Gunung jati menggempur pasukan Portugis di Malaysia dan Samudra Pasai.
Sekembalinya dari pertempuran, Sunan Gunung Jati mengunjungi Hang Sanah yang tengah sakit keras di pulau Batam, tepatnya di daerah pantai yang sekarang dikenal dengan nama daerah bengkong laut. Bahkan Sunan Gunung Jati sempat melepas kepergian Hang Sanah pada tahun 1503 M.
Setahun kemudian, berita wafatnya Hang Sanah sampai ke kerajaan di China. Raja China akhirnya memerintahkan para pengikut Hang Sanah untuk kembali ke negri China.
Beliau Nur Hamim Adlan ketika berada di Pulau Batam dalam rangka ijazahan kitab Dalail Khoirot kepada murid murid beliau dan masyarakat sekitar di kota batam, ditemui oleh sosok perperawakan Tionghoa berjubah seperti yang dipakai Sunan Gunung Jati Cirebon yang memberi isyaroh bahwa maqomnya sering digenangi air laut. Di dalam petunjuknya Sang sosok Tionghoa tersebut memberi ancar-ancar pohon kelapa dan tanah tinggi di tepi pantai, tidak jauh dari lokasi makam tersebut. Kyai Nur Hamim Adlan, sama-sekali belum mengenal dimana tempat itu berada. Kebetulan salah satu anggota tim, (pak Jufri Al-Buqori)telah berdomisili di daerah tersebut, sehingga banyak mengenal daerah tersebut. Langsung saja bapak Jufri mendampingi dan menunjukkan Kyai dan tim ke arah Bengkong Sadai sesuai dengan isaroh pemilik maqom tersebut.
Dari hasil wawancara denganHang Sanah, terkuaklah kisah keberadaan beliau di Pulau Batam. Kisah tersebut di atas dikisahkan bukan dari hasil rekayasa oleh Kyai Nur Hamim Adlan dan apa adanya sesuai dengan yang diinformasikan oleh Hang Sanah.
Lokasi Makam Waliyulloh Hang Sanah ini berada di bengkong laut, di tepi jalan dekat lapangan sepak bola bengkong laut. Masyarakat sekitarnya tidak tahu dengan pasti makam siapa yang berada di pinggir jalan bengkong laut itu, karena sudah semenjak dahulu kala sudah ada makam disitu, informasi masyarakat sekitar itu adalah makam seorang pelaut pada zaman dahulu kala. Semoga informasi keberadaan makam salah seorang Waliyulloh dari negeri Cina, bernama Hang Sanah ini, yang juga murid dari Sunan Gunung Jati dapat berguna bagi masyarakat luas, dan makam beliau dapat dirawat, dan di jaga karena peran beliau dalam ikut membela Nusantara pada saat itu.
HANG SANAH "KISAH MAKAM WALIYULLOH DI BENGKONG LAUT"
PULAU BATAM-KEPRI INDONESIA HANG SANAH (Wafat 1503M)
Oleh : KH.NUR HAMIM ‘ADLAN PONOROGO –JAWA TIMUR
Hang Sanah sangat tunduk dan patuh kepada Sunan Gunung Jati karena ketika di China, Sunan Gunung Jati-lah yang mengislamkan Hang Sanah, bahkan sampai hafal Al-Qur’an karena bimbingan dari sang Sunan Gunung Jati sebagai guru beliau. Selain dalam ilmu agama (hafal Al’Qur’an), Hang Sanah juga seorang yang ahli dalam taktik dan strategi perang. Bahkan kehebatannya tersebut diakui oleh kerajaan Campa. Beliau adalah hulubalang dari kerajaan China tersebut.
Ketika mengantarkan Putri Raja ke Cirebon (istri Sunan Gunung Jati) dari negri Cina, Hang Sanah dikawal oleh 40 prajurit andalan dari kerajaan China. Dari 40 orang prajurit yang setia kepada Hang Sanah ini, kemudian beliau merekrut pemuda-pemudi islam pribumi untuk dilatih ilmu perang sebagai prajurit dalam jumlah ratusan.
Saat Sunan Gunung Jati Cirebon memaklumatkan perang terhadap Portugis, Hang Sanah jatuh sakit. Para pengikut yang setia dan ratusan pemuda islam yang telah dilatih berhasil membantu Sunan Gunung jati menggempur pasukan Portugis di Malaysia dan Samudra Pasai.
Sekembalinya dari pertempuran, Sunan Gunung Jati mengunjungi Hang Sanah yang tengah sakit keras di pulau Batam, tepatnya di daerah pantai yang sekarang dikenal dengan nama daerah bengkong laut. Bahkan Sunan Gunung Jati sempat melepas kepergian Hang Sanah pada tahun 1503 M.
Setahun kemudian, berita wafatnya Hang Sanah sampai ke kerajaan di China. Raja China akhirnya memerintahkan para pengikut Hang Sanah untuk kembali ke negri China.
SEKILAS DIKETEMUKANNYA MAKAM HANG SANAH
DI BENGKONG SADAI BATAM
Dari hasil wawancara denganHang Sanah, terkuaklah kisah keberadaan beliau di Pulau Batam. Kisah tersebut di atas dikisahkan bukan dari hasil rekayasa oleh Kyai Nur Hamim Adlan dan apa adanya sesuai dengan yang diinformasikan oleh Hang Sanah.
Lokasi Makam Waliyulloh Hang Sanah ini berada di bengkong laut, di tepi jalan dekat lapangan sepak bola bengkong laut. Masyarakat sekitarnya tidak tahu dengan pasti makam siapa yang berada di pinggir jalan bengkong laut itu, karena sudah semenjak dahulu kala sudah ada makam disitu, informasi masyarakat sekitar itu adalah makam seorang pelaut pada zaman dahulu kala. Semoga informasi keberadaan makam salah seorang Waliyulloh dari negeri Cina, bernama Hang Sanah ini, yang juga murid dari Sunan Gunung Jati dapat berguna bagi masyarakat luas, dan makam beliau dapat dirawat, dan di jaga karena peran beliau dalam ikut membela Nusantara pada saat itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SEMANGAT PAGI....SUKSES Untuk SEMUA
JIKA ANDA PIKIR BISA PASTI BISA..!
Maaf apabila dalam pengambilan GAMBAR dirasa VULGAR
(Gambaran ini Hanyalah FAKTA sesuai dengan ASLINYA)
dan TIDAK Mutlak untuk diperdebatkan......................!!!
AKU CINTA NUSANTARAKU