Laman

Senin, 27 Januari 2014

Sahadat Panêtêp Panatagama



Sahadat Panêtêp Panatagama
Kangjêng Susuhunan Ing Kalijaga
(Syeh Mlayakusuma/Raden Sahid/Brandhal Lokajaya)
(Lahir di Tuban, Jawa Timur 1450 - Wafat di Kadilangu Dêmak, Jawa Tengah, 1549 M)
(Buat saudara-saudaraku yang mendalami ajaran Kangjeng Sunan Kalijaga)
"Sahadat Panêtêp Panatagama"

Kang jumênêng Ruh Ilapi,
Kang ana têlênging ati,
Kang dadi Pancêring Urip,
Kang dadi lajêre Allah,
Madhêp maring Allah,
Iku wayangan-Ingsun Ruh Muhammad,
Iya iku Sajatining Manungsa,
Iya iku kang Wujud Sampurna.
Ya Hu Allah.”

Terjemahan :

“Kesaksian Pengokoh Inti Agama,
Adalah sebagai Ruh Idhofi (Spirit Yang Menguatkan),
Yang ada di pusat bathin,
Yang adalah sumber kehidupan,
Yang merupakan satu keadaan dengan Allah,
Yang senantiasa menghadap kepada Allah,
Itulah bayangan/percikan-KU yang disebut Ruh atau Muhammad (Sejati),
Itulah Sejatinya Manusia,
Itulah Wujud Sempurna,
Ya Hu Allah.”


Sahadat Panêtêp Panatagama

Dibaca setiap malam selesai Tahajjud. Untuk mengingat bahwa diri ini adalah Ruh, percikan Allah. Ruh sejatinya murni dan suci, dan tidak selayaknya dikotori oleh hal-hal yang nista.

Doa ini seringkali diajarkan/diwejangkan oleh seorang Guru Kejawen begitu saja, tanpa dibedah maknanya. Jadinya ya hanya sekedar hafal-hafalan semata...:)

Intinya semacam affirmasi. Jika dibaca tiap tengah malam, disaat situasi hening dan tenang, affirmasi ini akan meresap ke dalam bawah sadar kita dan akan membentuk semacam 'self control' secara otomatis.

Sunan Kalijaga mengajarkan doa semacam ini dengan tujuan membangun 'self control' tersebut. Bagi yang Putihan, yang sedikit-sedikit minta penguat dalil, jelas dianggap bid'ah. Tapi ini bid'ah khasanah

Doa diatas menuturkan Inti Sari/Esensi agama yang musti harus kita Saksikan sendiri (Sahadat Panetep Panatagama).

Apa yang musti kita persaksikan? Tak lain adalah Ruh Ilapi (Idhafi). Yaitu Intisari setiap makhluk termasuk manusia. Ruh Idhafi inilah percikan Allah. Tidak diciptakan, namun ditiupkan!

Ruh Ilapi/Ruh Idhafi inilah yang :
Kang ana têlênging ati,
Kang dadi Pancêring Urip,
Kang dadi lajêre Allah,
Madhêp maring Allah,
(Yang ada di pusat bathin,Yang adalah sumber kehidupan,Yang merupakan satu keadaan dengan Allah,
Yang senantiasa menghadap kepada Allah)

Dan Ruh Ilapi ini adalah :
Iku wayangan-Ingsun Ruh Muhammad,
Iya iku Sajatining Manungsa,
Iya iku kang Wujud Sampurna.
(Itulah bayangan/percikan-KU (Allah) yang disebut Ruh atau Muhammad (Sejati),
Itulah Sejatinya Manusia,Itulah Wujud Sempurna)

Allah badan-Ku,
Muhammad cahya-Ku,
Rasul rahsa-Ku,
Roh Ilapi urip-Ku,
{Allah adalah tubuh-Ku (Aku Allah),Muhammad/Yang Terpuji adalah cahaya-Ku (Aku Allah)
Rasul/Utuisan Sejati adalah rahsa/Rasa sejati-Ku (Aku Allah),
Roh Idhofi/Spirit Yang Menguatkan adalah hidup-Ku (Aku Allah) }

Allah,Muhammad,Rasul,Roh Ilapi ada dalam 'Kajaten Tunggal' (Kesejatian Tunggal). Manusia adalah Roh Ilapi, oleh karenanya berhati-hatilah mengarungi hidup dan kehidupan ini, karena manusia adalah Tiupan Roh Allah sendiri.

'HU' atau 'HUWA' bermakna 'Dia'.
Sunan Kalijaga seringkali mengunakan kalimat :
YA HU
YA HU ALLAH
YA HU KAK (KHAQ)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SEMANGAT PAGI....SUKSES Untuk SEMUA
JIKA ANDA PIKIR BISA PASTI BISA..!
Maaf apabila dalam pengambilan GAMBAR dirasa VULGAR
(Gambaran ini Hanyalah FAKTA sesuai dengan ASLINYA)
dan TIDAK Mutlak untuk diperdebatkan......................!!!
AKU CINTA NUSANTARAKU